Beranda Uncategorized Getaran Gempa Akibat Banjir Gunung Semeru Terekam 4 Kali

Getaran Gempa Akibat Banjir Gunung Semeru Terekam 4 Kali

96
0

Gempa Akibat Banjir Gunung Semeru Membuat Getaran

Getaran banjir di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur terekam di dalam seismograf sebanyak empat kali terhadap Jumat (7/7) akibat hujan dengan intensitas tinggi di kawasan puncak gunung itu.
Menurut laporan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Liswanto, getaran gempa itu berlangsung terhadap periode pengamatan pukul 00.00 sampai 24.00 terhadap Jumat (7/7).

Gempa getaran banjir itu punyai amplitudo 28-40 mm dan lama gempa 20.700-21.600 atau kurang lebih 5-6 jam,” katanya di dalam laporan yang di rilis Sabtu (8/7) dini hari.

Selama 24 jam, seismograf juga merekam 57 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 mm, dan lama gempa 45-155 detik, kemudian 9 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-13 mm dan lama gempa 37-62 detik.

READ  Vietnam Waspadai Lemparan Maut Jarak Jauh Milik Timnas Indonesia U-23 di Final Piala AFF U-23 2023

“Juga tercatat satu kali gempa vulkanik di dalam dengan amplitudo 17 mm, namun pengamatan visual asap kawah tidak teramati,” lapor Liswanto. Cuaca berawan sampai hujan, angin lemah sampai kencang ke arah utara, timur laut, selatan, barat dan barat laut,” lanjutnya.

Getaran banjir yang lumayan lama tersebut mengakibatkan debit air di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru jadi sangat deras dan berdampak terhadap kerusakan sejumlah jembatan. Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan Gunung Semeru masuk di dalam status siaga atau level 3.

Hal itu mengakibatkan penduduk tidak boleh laksanakan kesibukan apa pun di anggota selama Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak yang merupakan pusat erupsi.

READ  Penemu Sepak Bola dan Sejarah Singkat Perkembangannya

Kemudian penduduk di minta tidak laksanakan kesibukan terhadap jarak 500 meter dari pinggir sungai atau sempadan sungai di selama Besuk Kobokan. Hal itu karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar sampai jarak 17 km dari puncak. Masyarakat juga di larang beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Masyarakat juga di minta mewaspadai potensi awan panas guguran, dan lahar di selama aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Daerah aliran tersebut terutama selama Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Sat, serta potensi lahar terhadap sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

READ  8 Cara Mencegah Stroke yang Bisa Dilakukan sejak Usia Muda

Sementara itu, ratusan warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur di laporkan mengungsi usai berlangsung banjir luapan lahar dingin dari Gunung Semeru.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, Dewi Susiyanti mengutarakan telah tersedia 393 warga yang mengungsi. Ini jumlahnya tetap bisa bertambah, tetap banyak datang,” kata Dewi lewat keterangan tertulis, Jumat (7/7).

Sebanyak 393 warga itu terbagi ke sebagian titik posko pengungsian pada lain Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, tempat tinggal warga di Desa Pasrujambe Kantor Kecamatan Pronojiwo.