Greenpeace Sebut Adanya Kaitan Krisis Iklim dan Parahnya Polusi Udara

Krisis iklim yang tengah melanda dunia berdampak pada memburuknya polusi udara. Hal itu di ungkap Juru Kampanye dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu.
Salah satu pengaruh berasal dari krisis iklim adalah terjadinya gelombang panas di bermacam belahan dunia. Menurut dia, terdapat lingkaran sehat antara polusi dan krisis iklim. Sebab penyebab bumi yang semakin panas yakni ada polutan yang membentuk layer di bumi.
“Sehingga yang tadinya panasnya seharusnya lagi ke atas, terjadilah pengaruh tempat tinggal kaca. Ini terjadi sebab polutannya ada lapisan sendiri. Ketika panas slot777 online login itu terjadi, di lebih dari satu area seperti Jakarta menambah reaksi kimia antara gas yang menjadi PM 2,5 yang kami sebut secondary pollutants,” kata Bondan kepada Liputan6.com.
Kendati begitu, dia menyebut seharusnya perihal selanjutnya mampu lebih cepat di prediksi, lebih-lebih momen selanjutnya terjadi seperti siklus tahunan. “Jadinya ini suatu lingkaran setan yang sesungguhnya kala kami mengupas soal perubahan iklim, seharusnya kami juga spesifik bicara soal polusi udara,” ucapnya.
Lanjut Bondan, polusi hawa berasal berasal dari pembakaran-pembakaran, salah satunya berasal dari bahan bakar fosil. Sedangkan secara world Indonesia merupakan negara dengan sumber emisi CO2 terbesar berasal dari pembangkit listrik.
“Indonesia di peringkat ke-9 dan kami juga mempunyai hitungan berasal dari 31 Gigawatt PLTU yang kami mempunyai emisinya itu setara dengan 40 juta mobil. Itu selamanya mampu di cermati bahwa dunia world memahami bahwa ini menjadi salah satu concernya, sumbernya apa salah satunya pembangunan pembangkit listrik batu bara,” ujar dia.
Karena perihal itu, Bondan mendorong ada pengontrolan pembakaran bahan bakar fosil. Yaitu dengan menggeser pemakaian PLTU batubara menjadi kekuatan terbarukan.
“Kalau itu tidak menjadi utama, kami masuk yang namanya climate boiling. Nah kami udah waktunya menghentikan itu, terkecuali enggak kami akan tetap bertambah berasal dari yang kami harapkan. Menambah 1,5 derajat celcius,” memahami Bondan.
Perubahan Iklim Turunkan Imunitas Manusia
Selama bertahun-tahun belakangan, manusia udah di ingatkan berkenaan pengaruh perubahan iklim (climate change) yang tetap terjadi. Sebagian besar menyoroti pengaruh perubahan iklim pada lingkungan.
Namun, di segi lain, perubahan iklim sesungguhnya ikut pengaruhi kesehatan, terutama mampu turunkan kekebalan tubuh atau sistem imunitas manusia.
Profesor kedokteran sekaligus pakar penyakit dalam University of California, San Francisco (UCSF) yang mewakili Pan American Health Organization (PAHO). Dr Sheri Weiser mengutarakan bahwa perubahan iklim berdampak segera pada imunitas manusia.
“Jika kami berpikir berkenaan bagaimana perubahan iklim pengaruhi sistem kekebalan tubuh. Ada pengaruh segera juga berasal dari tekanan panas, kebakaran hutan, dan radiasi sinar UV,” ujar Weiser, mengutip webinar yang tayang pada laman Science, Rabu (26/7/2023).