Kronologi Oknum Perwira Paspampres Perkosa Prajurit Kostrad

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan bahwa oknum perwira Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayor BF yang memperkosa prajurit wanita dari Divisi Infanteri III/Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Dua Caj (K) GE sudah diproses hukum.

“Sudah proses hukum, langsung. Kalau satu itu tindak pidana, ada pasal yang pasti kita kenakan, KUHP ada. Kedua, adalah dilakukan sesama keluarga besar TNI, bagi saya keluarga besar TNI, Polri, sama saja, maka hukuman tambahannya adalah pecat. Itu harus,” kata Andika di Mako Kolinlamil, Kamis 1 Desember 2022.
Peristiwa pemerkosaan itu dilakukan Mayor BF bertugas mengamankan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali beberapa waktu lalu.

Saat itu, korban dan pelaku melakukan pengamanan KTT G20. Ketika GE sedang kurang sehat alias tidak enak badan dan istirahat di kamar sebuah hotel, Mayor BF mendatanginya.

GE sempat menolak kedatangan pelaku. Namun, karena terpaksa akhirnya pelaku diizinkan masuk.

Kondisi tubuh GE yang melemah sempat membuatnya kehilangan kesadaran. Lalu Mayor BF memanfaatkan situasi tersebut dengan melakukan aksi bejatnya.

GE baru menyadari telah menjadi korban pemerkosaan pada pagi hari. Dia pun mengalami trauma atas kejadian tersebut.

Panglima menegaskan bahwa tidak ada kompromi terhadap pelanggaran ringan maupun pelanggaran berat yang dilakukan oleh anggota TNI.

Saat ini pelaku pemerkosaan itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan.
“Enggak ada kompromi. Sekarang sudah ditahan, sudah (tersangka). Jadi kalau enggak salah sidiknya di Makassar,” tutur Andika Perkasa.

Ia menambahkan, kasus pemerkosaan tersebut sudah diambil alih oleh Mabes TNI. “Karena korban ini bagian dari Divisi III Kostrad tetapi akan diambil alih oleh Puspom TNI karena pelaku kan Paspampres itu kan di bawah Mabes TNI, kita ambil alih, penanganan di TNI,” pungkasnya.

Namanya Digadang Jadi Cawapres Potensial, Jenderal Andika: Lihat Setelah Pensiun

Sejumlah lembaga survey nasional menyebutkan nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi salah satu kandidat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang sangat potensial pada Pemilu 2024 nanti.

Menanggapi hal ini, Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan bahwa dirinya masih tetap fokus dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya saat ini hingga menjelang masa pensiun nanti.

“Nanti (lihat) setelah pensiun ya. Kita pasti akan ketemu lagi, tenang,” kata Andika saat ditemui di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Adapun, menjelang pensiun nanti, Andika mengatakan bahwa dirinya akan tetap produktif dengan segala aktifitas. Bahkan dirinya menyebut enggan untuk beristirahat.

“Harus tetap produktif kan kita masih muda. Saya ingin terus produktif. Soal apa yang akan saya lakukan ya nanti saja setelah saya pensiun. Pokoknya dalam hal bekerja, kita enggak boleh istirahat. Sayang,” pungkasnya.

Panglima TNI Andika Perkasa Ceritakan 35 Tahun Pengabdian di Militer Jelang Purnatugas

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa membagikan pengalamannya selama 35 tahun mengabdi di militer. Andika membagikan ceritanya tersebut ke perwira yang mengikuti pendidikan program Command and Staff Course.

Perwira yang mengikuti pendidikan berasal dari berbagai negara, diantaranya Indonesia, Bangladesh, India, Malaysia, New Zealand, Oman, Pakistan, Filipina, Saudi Arabia, Singapura, Inggris dan Thailand.

“Tahun ini adalah tahun ke-35 Saya mengabdi pada militer Indonesia, banyak suka dan duka selama karir saya sejak masuk akademi militer dan kemudian mendapatkan jabatan hingga sekarang,” kata Jenderal Andika dalam kanal YouTube resminya dikutip, Rabu (16/11/2022).

Andika yang banyak menghabiskan kariernya di Korps Baret Merah Kopassus ini membagikan pengalamannya bagaimana pengabdiannya dari akademi militer hingga berada pada posisi saat ini menjadi Panglima TNI.

“Saya tidak bisa menggeneralisasi kira-kira sikap kepemimpinan (di militer) seperti apa yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan situasi keamanan saat ini, karena situasi akan selalu berubah, selalu berkembang dan tidak akan ada habisnya,” ungkapnya.

Selama 35 tahun mengabdi di militer, cara terbaik menghadapi situasi yang terus berkembang adalah dengan menjalin persahabatan dengan negara lain.

“Saya pikir cara terbaik adalah dengan melihat siapa apakah kita punya teman-teman di sekitar kita karena itulah hal yang terbaik. Saya tidak tahu apakah itu benar untuk semua orang, tapi itu menurut saya,” ungkapnya.

Dengan terjalinnya persahabatan itu kata dia, setiap negara dapat saling bekerja sama dan saling mengandalkan dalam berbagai aktivitas pertahanan.

“Saat berkunjung, saya harus mengandalkan mereka, saya tidak bisa membawa seluruh keamanan saya sendiri, harus bekerja sama dan mempercayai mereka, jadi kemanapun kami pergi, kami harus bisa diandalkan, mempercayai negara tuan rumah, tidak peduli seberapa kecil negaranya, atau seberapa kuat negaranya,” ucap Andika.

Dan hal itu, menurut Jenderal TNI Andika Perkasa baru bisa terealisasi dengan baik tentunya bermula dari hubungan persahabatan yang baik pula dari militer antarnegara.

“Kalian semua masih memiliki waktu yang lama mengabdi, manfaatkan pendidikan dan saling bersahabat satu sama lain, tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini,”tutupnya.

Pendidikan bersama perwira militer digelar di Angkatan Bersenjata Diraja Brunei. Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan pengarahan kepada Perwira yang sedang mengembang pendidikan pada program Command and Staff Course dan Intermediate Staff Course yang diadakan oleh Akademi Pertahanan Brunei Darussalam tersebut.