Cara Mengendarai Motor Melewati Genangan Air, Biar Enggak Jatuh

Musim hujan 2022 di Indonesia belum usai. Genangan air yang kerap muncul setiap hujan pun menimbulkan potensi jatuh saat berkendara sepeda motor.

Pengendara motor memang mesti ekstra hati-hati ketika menunggang ‘kuda besi’ di musim hujan seperti sekarang ini. Soalnya, kondisi jalan sering menjadi lebih licin.

Genangan-genangan air yang selalu muncul ketika atau setelah hujan pun memunculkan risiko hydroplaning.

Sekadar informasi, hydroplaning adalah momen saat ban motor atau mobil gagal mengalirkan genangan air secara sempurna, sehingga membuat roda kehilangan cengkeraman alias traksi ke permukaan jalan.

Hydroplaning lebih berbahaya bagi pengendara serta penumpang motor, daripada mobil. Soalnya, begitu terjadi, keseimbangan motor bisa hilang dan dia si pengendara serta penumpang bisa langsung terjatuh ke aspal.

5 Cara Berkendara Motor Melewati Genangan Air
Instruktur Yamaha Riding Academy (YRA) Yogyakarta Setiawan Andy pun menginformasikan lima tips berkendara motor melewati genangan air di musim hujan. Berikut paparannya, seperti dikutip dari keterangan resmi Yamaha.

Pastikan Kondisi Motor Sebelum Berkendara
Poin paling pertama adalah memastikan motor dalam keadaan prima, sebelum berkendara. Di antaranya dengan melihat kondisi mesin, rem, ban.

Haram hukumnya, ban dalam kondisi ‘botak’. Tekanan angin pun harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Kurangi Kecepatan Saat Lewati Genangan Air
Sebelum melibas genangan, pengendara motor wajib mengurangi kecepatan. Tekan tuas—atau pedal—rem depan maupun belakang secara halus supaya mengurangi risiko selip di jalur basah.

Atur Posisi Berkendara di Atas Motor
Buat tubuh, tangan, serta bahu menjadi rileks sebelum dan saat melewati genangan. Apalagi di atas jalan rusak yang membutuhkan keseimbangan tubuh untuk mengendalikan motor.

Kaki, lutut pengendara sebaiknya menjepit tangki bahan bakar apabila menggunakan motor sport. Jika menggunakan motor bebek atau skutik, pastikan kaki bisa rapat di dalam dek motor.

Minimalisir Cipratan Air ke Motor
Kurangi semaksimal mungkin cipratan maupun arus air ke motor. Soalnya, hal tersebut dapat menganggu keseimbangan serta kondisi mesin.

Tips Terakhir Melewati Genangan Air, Kenali Karakter Jalan!
Lebih bijak jika pengendara motor dapat mencari jalan alternatif lain yang lebih minim genangan air, saat musim hujan. Tapi, jika tak bisa, akan lebih bagus bila sang penunggang sudah mengenali karakter jalan, termasuk bagian-bagian permukaan yang rusak.

Fakta Lain Mengapa Motor Tidak Boleh Dipakai Boncengan Tiga atau Lebih

Beberapa waktu lalu media sosial memperlihatkan sebuah peristiwa para siswi berboncengan lebih dari satu mengalami kecelakaan masuk ke parit atau persawahan.

Nampak dari foto – foto yang dibagikan netizen pelajar tersebut tidak mengalami cidera serius atau parah, hanya seluruh pakaian menjadi seluruhnya hitam terkena air parit yang hitam atau coklat tanah akibat masuk ke tanah persawahan bahkan ketiga orang yang menaiki motor tersebut sulit untuk dikenali.

Risiko Pembonceng Lebih Besar
Sepeda motor yang digunakan mengalami kerusakan akibat benturan jatuh ke dasar parit maupun areal sawah yang ketinggiannya jauh lebih rendah dari aspal.

“Risiko pembonceng saat mengalami kecelakaan sama bahkan lebih tinggi dibanding pengendara. Pembonceng harus perlengkapan keselamatan begitu pula pengendara, tetap utamakan keselamatan,” ujar Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.

Menurut Oke Desiyanto ada beberapa fakta terkait berboncengan lebih dari satu orang. Tidak cuma dari sisi keselamatan jalan raya, namun juga menyangkut hal teknis sepeda motor.

Rancang Bangun
Meski beberapa motor masih bisa menampung tiga orang sekaligus, namun hal itu tetap tidak disarankan dan mengundang bahaya. Sebab motor secara rancang bangun untuk berboncengan satu orang. Dari dasar desain itu perancangan berdampak terhadap ukuran jok, ruang kaki, titik berat, jarak sumbu roda dan sebagainya.

Jika motor dipaksakan ditumpangi 3 orang maka dipastikan terjadi kelebihan beban sehingga suspensi akan kandas berkurang jarak main dan keras, telapak ban akan melebar karena beban berlebih sehingga daya yang dibutuhkan untuk memutar ban dan daya yang diperlukan untuk menggeser arah ban depan akan berlebih.

Pengaruhnya terhadap akselerasi menjadi lamban (terutama matik) dan setang akan menjadi lebih berat. Dampak pada rem adalah membutuhkan jarak lebih jauh untuk berhenti karena beban yang berlebihan.

Keseimbangan
Pengendara akan mengalami banyak kesulitan dalam menjaga kesimbangan dan mengontrol kendaraan apalagi ditambah medan permukaan jalan yang tidak rata. Waktu mencari keseimbangan motor akan jauh lebih lama dan koreksi stang untuk menjaga keseimbangan agar stabil akan jauh lebih sulit.

Kemampuan mesin yang tidak seimbang dengan beban akan menjadi hambatan berikutnya, karena reaksi motor jadi lebih lamban sehingga memperparah kesulitan mencari kesimbangan yang dalam kondisi normal dibantu gas atau tenaga mesin.

Saat melakukan pengereman akan kesulitan menemukan pengereman yang akurat akibat beban berlebih serta saat mengerem, beban tubuh pembonceng yang kakinya tidak berada di footstep akan menyebabkan tubuh mengayun ke depan untuk ditahan punggung pengendara. Ruang gerak lengan pengendara akan berkurang jauh karena terkoreksi panjang jok yang terbagi untuk 3 orang remaja.

Cepat Rusak
Ketidakmampuan motor yang melebihi batasan desainnya akan menyebabkan komponen terkait dari motor tersebut lebih cepat rusak. Kendaraan dengan beban dan dimensi yang berlebih menyebabkan kendaraan sulit dikontrol, sulit menjaga kesimbangan dan manuver.

Risiko kecelakaan akan semakin tinggi jika kondisi lingkungan melalui jalan rusak dan bahkan potensi menyebabkan orang lain terlibat kecelakaan.

Kerugian yang timbul tidak hanya sakit atau cidera yang dialami, tapi kerugian materi karena kerusakan motor, fasilitas parit dan tanaman padi pemilik sawah serta waktu yang terbuang untuk menyelesaikan urusan akibat kecelakaan, waktu penyembuhan dan waktu perbaikan kendaraan yang tidak tergantikan.

Bagian-bagian Motor yang Harus Dicek Kembali Usai Dipakai Liburan

Saat liburan Natal dan tahun baru lalu tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkannya untuk berpergian ke luar kota, baik yang menggunakan angkutan umum, hingga kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor.

Layaknya hari raya Idul Fitri, momen akhir tahun dimanfaatkan untuk mudik atau berjalan-jalan keluar kota. Tidak jarang kinerja motor ‘disiksa” lebih oleh pemilik mulai perihal jarak tempuh maupun beban bawaaan.

Mengecek Kembali
Beragam alasan jadi jawaban masyarakat tetap memilih sepeda motor Honda untuk jadi teman perjalanan mulai dari efisiensi hingga sensasi berbeda berkendara diatas roda dua yang penuh pengalaman seru.

Wahyu Budhi, instruktur teknik Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) menyarankan pengguna bikers untuk kembali melakukan servis kembali setelah motor dipakai dalam perjalanan jauh

“Paling mendasar adalah mengecek dan mengganti beragam cairan di motor, mulai dari oli mesin, oli gear untuk matic, cairan coolant, minyak rem dan lainnya. Cairan ini terutama oli adalah mineral penting untuk dikontrol,” ujarnya.

Ganti Oli Mesin dan Gear
Seperti diketahui kondisi normal pemakaian oli rata-rata 2.500 km untuk sekali penggantian, meski banyak oli yang mengklaim dapat bertahan lebih dari jarak tersebut, kondisi pemakaian dan kondisi mesin mewajibkan unsur ini lebih sering dikontrol.

Untuk tipe matic, selain mesin, bagian transmisi juga memerlukan pelumas. Sebaiknya diganti usai pemakaian liburan akhir tahun.

Wahyu beberkan beberapa bagian motor yang perlu dilakukan cek, kontrol atau penggantian. Misalnya mengganti oli mesin dan oli gear untuk motor matic.

Kontrol
Untuk tipe motor sport dan bebek dianjurkan melakukan pelumasan dan pengecekan ketegangan rantai. Cek lagi shockbreaker untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran demi kenyamanan. Ganti kampas rem jika sudah menipis.

Selain melihat kembali alur kembang dan tekanan angin ban, kondisi lampu juga harus diperiksa. Periksa juga bagian setang khususnya kestabilan komstir setelah melibas beragam jenis jalan.

Selanjutnya cek bagian bodi secara keseluruhan untuk mengetahui lecet selama perjalanan jauh serta mengecek bagian CVT untuk tipe matic, serta kanvas kampas kopling untuk tipe cub dan sport yang bisa dirasakan saat berakselerasi.

Cara Mudah Membaca Arti Kodenya & Tips Memilih

Ban adalah salah satu komponen penting dalam sebuah kendaraan. Pasalnya, ban diibaratkan sebagai ‘alas kaki’ yang bisa melaju menembus kecepatan sesuai dengan keinginan pengendara.

Namun, saat ini ban tidak hanya berlaku demikian. Komponen ini juga berfungsi sebagai cara untuk mempercantik tunggangan agar tampil lebih keren. Akan tetapi, dalam memilih ban tidak bisa sembarangan.

Jenis ban motor saat ini memang hanya tipe tubetype dan ban tubeless. Tapi, untuk bisa menemukan yang tepat untuk motor andalan, kita juga harus mengetahui ukuran yang tepat.

Ukuran Ban Motor, Kode, dan Tips Memilihnya

Setiap motor memiliki ukuran ban masing-masing. Ukuran ban dapat dipengaruhi oleh ukuran motor itu sendiri. Maka dari itu, memilih ukuran ban tidak bisa sembarangan. Yuk kenali ragam ukuran ban motor, macam-macam kode, serta tips memilih ukuran ban motor yang tepat!

Cara Membaca Ukuran Ban Motor

Kamu harus tahu terlebih dahulu mengenai ukuran ban yang tepat untuk motor sebelum memilih ban, karena hal ini berkaitan dengan ukuran velg yang digunakan.

Selain akan berdampak buruk pada estetika motor, ukuran lebar ban yang tak sesuai dengan ukuran lebar velg bisa memicu pada kerusakan ban yang dapat berujung pada kecelakaan.

Oleh karena itu, pemasangan ban motor harus sesuai. Biasanya, setiap ban motor sudah memiliki ukuran yang dicantumkan pada permukaan ban.

Setiap produsen juga sudah memberikan dua jenis kode angka yang berisikan ukuran ban motor. Dalam istilah otomotif, dua kode angka itu dikenal dengan kode metrik dan kode imperial.

Meskipun penulisannya berbeda, keduanya sama-sama berfungsi untuk menunjukkan ukuran ban motor.

Contoh:

Misalnya, kamu membeli ban motor yang terdapat angka bertuliskan 90/90-17 67H atau 3.00-H-17 4PR. Kode metrik dari angka tersebut adalah 90/90-17 67H, sedangkan 3.00-H13 4PR sebagai kode imperialnya.

Syarat dan Biaya Ganti Pelat Motor Terbaru

Biaya Ganti Plat Motor. Toppers belum memperpanjang pelat motor (STNK) 5 tahunan yang sudah habis masa berlakunya?

Hati-hati, karena registrasi motor kamu bisa dihapus dari data kepolisian. Konsekuensinya serem, lho Toppers.

Motor yang datanya sudah dihapus tidak dapat diresgistrasi kembali sehingga tidak dapat dioperasionalkan.

Oleh karena itu, usahakan agar selalu mengganti pelat motor dengan nomor baru sebelum masa berlakunya habis. Selain caranya mudah, biaya ganti pelat motor juga tidak mahal, kok.

Berikut ini panduan mengganti pelat motor sekaligus biaya ganti pelat motor yang wajib kamu keluarkan setiap tahunnya.

Syarat Ganti Pelat Motor

Untuk mendapatkan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)/pelat motor yang baru, Toppers harus membawa sejumlah syarat dokumen sebagai berikut:

  • Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) asli dan fotokopi
  • Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotokopi (nama pada KTP harus sesuai dengan nama pada STNK)
  • Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) asli dan fotokopi
  • Surat Kuasa (jika proses ini dikuasakan pada orang lain)
  • Motor yang akan diganti pelat nomornya.

Prosedur Mengganti Pelat Motor

Jika seluruh persyaratan di atas sudah kamu lengkapi, saatnya mendatangi kantor Samsat tempat kendaraanmu terdaftar. Selanjutnya, ini adalah langkah-langkah yang harus kamu ikuti:

Datangi Loket Cek Fisik

Hal pertama yang harus dilakukan adalah cek fisik motor milikmu. Caranya, datangi loket pendaftaran cek fisik di kantor Samsat dan serahkan dokumen yang kamu bawa.

Petugas di sana sudah mengerti kalau kamu berencana untuk mengganti pelat motor. Jangan lupa Ambil nomor antrean dan kertas gesek.

Selanjutnya, datangi lokasi cek fisik (biasanya berada di parkiran Samsat). Tunggu petugas memanggil dan kamu akan sama-sama melakukan gesek nomor mesin dan nomor rangka motor di kertas gesek yang sudah kamu bawa.

Serahkan Hasil Cek Fisik ke Bagian Legalisir

Selanjutnya, bawa hasil cek fisik ke bagian legalisir. Di sini kamu akan diminta untuk mengisi formulir.

Isi dengan lengkap dan pastikan data yang kamu masukan benar. Karena, petugas akan melakukan pencocokan data pada tahap verifikasi.

Datangi Loket Pembayaran

Bawa seluruh dokumen serta berkas cek fisik yang telah dilegalisir ke loket pembayaran. Ambil nomor antrean dan siapkan sejumlah uang untuk biaya ganti plat motor.

Setelah namamu dipanggil, bayarlah pajak sesuai angka yang tercetak di lembar pajak.

Di sini kamu akan mendapatkan dua lembar dokumen yaitu bukti bayar (lembar putih dan lembar biru).

Ambil STNK dan Pelat Motor Baru

Pada tahap ini kamu bisa mengambil STNK sekaligus plat nomor baru. Pastikan plat nomor sesuai dengan yang tertera di STNK baru kamu.

Pada tahap ini, proses penggantian plat motor baru sudah selesai. Kamu bisa langsung mengganti pelat motormu dengan yang baru.